Karena
katamu; ini adalah perjuangan menuju kebebasan.
Karena konon, kebenaran adalah tentang apa yang dititipkan pada manusia untuk diyakini dan tak boleh me-ragu.
Karena kebebasan dan kebenaran adalah tentang siapa yang menguasai siapa, katamu.
Karena konon, kebenaran adalah tentang apa yang dititipkan pada manusia untuk diyakini dan tak boleh me-ragu.
Karena kebebasan dan kebenaran adalah tentang siapa yang menguasai siapa, katamu.
Sebab
itulah kalian mengangkat bendera perang.
Sebab itu pula lah kalian menyebut diri sebagai PATRIOT pembela negara, pembela agama, dan kalian menyebut ini perang.
Sebab tak ada lagi yang benar, selain agama, Negara, yang kalian percaya sebagai kebenaran yang nyata.
Sebab itu pula lah kalian menyebut diri sebagai PATRIOT pembela negara, pembela agama, dan kalian menyebut ini perang.
Sebab tak ada lagi yang benar, selain agama, Negara, yang kalian percaya sebagai kebenaran yang nyata.
Kalian
menyebut ini perang?
Perlahan
namun pasti, moral datang layaknya politisi yang mendatangimu sebulan sebelum
pemilu tiba. Moral menyapamu di setiap sudut kehidupanmu, melalui tv, radio,
surat kabar, masjid, gereja, vihara, pura, sekolah, kantor, keluarga,
teman, dan meracunimu dengan virus
kebencian yang mendalam terhadap individu yang menolak patuh, para pemalas, dan
para pembangkang di tengah masyarakat
sakit. Inilah moral. Nikmatilah. Patuhlah.
Karena kehidupan ini dipenuhi masyarakat sakit.
Perang!!!
Saatnya berperang!!!
SAATNYA
MEWARNAI PERANG!!!
Perang
ini bukan tentang MERAH, KUNING, PUTIH , HIJAU, HITAM, BIRU, atau bendera
apapun!
Perang ini bukan untuk sebuah ilusi kebebasan di bawah payung ideologi!
Perang ini bukan untuk sebuah doktrin yang bernama NEGARA!
Perang ini bukanlah lelucon membela dan mempertahankan TUHAN dan AGAMA!
Perang ini sama sekali tidak mebicarakan Menang dan Kalah!
Perang ini tidak untuk merebut kekuasaan dan menguasai!
Perang ini bukan untuk sebuah ilusi kebebasan di bawah payung ideologi!
Perang ini bukan untuk sebuah doktrin yang bernama NEGARA!
Perang ini bukanlah lelucon membela dan mempertahankan TUHAN dan AGAMA!
Perang ini sama sekali tidak mebicarakan Menang dan Kalah!
Perang ini tidak untuk merebut kekuasaan dan menguasai!
Ini
semua tentang penghancuran mitos kain yang dipuja dan dihormati setiap senin
pagi.
Ini semua tentang mempertanyakan eksistensi Negara.
Ini semua tentang keyakinan yang tak pernah dipertanyakan sehingga dengan mudah memenggal kepala.
Ini bukanlah tentang menang dan kalah. Sebab tak ada yang bisa dimenangkan dalam peperangan ini.
Ini semua tentang seberapa banyak isi alam yang hancur.
Ini semua tentang mempertanyakan eksistensi Negara.
Ini semua tentang keyakinan yang tak pernah dipertanyakan sehingga dengan mudah memenggal kepala.
Ini bukanlah tentang menang dan kalah. Sebab tak ada yang bisa dimenangkan dalam peperangan ini.
Ini semua tentang seberapa banyak isi alam yang hancur.
Ini
adalah perang melawan perdaban!
Peradaban
yang menciptakan berhala yang terus menerus melakukan pembenaran sejarah!
Peradaban ini telah memisahkan sepasang kekasih atas nama kerja!
Peradaban ini melanggengkan dominasi dan control yang bertengger dengan kuat pada ruang-ruang kelas, labirin-labirin semu, dan etalase kehidupan.
Peradaban ini membuat semua menjadi dagangan yang dijejalkan layaknya rongsokan rongsokan pasar modern.
Peradaban ini telah memisahkan sepasang kekasih atas nama kerja!
Peradaban ini melanggengkan dominasi dan control yang bertengger dengan kuat pada ruang-ruang kelas, labirin-labirin semu, dan etalase kehidupan.
Peradaban ini membuat semua menjadi dagangan yang dijejalkan layaknya rongsokan rongsokan pasar modern.
Perang
ini tidak membutuhkan bendera, agama, dan ideologi apapun!